PELOPOR MERCHANDISE INOVATIF DI INDONESIA

Konfirmasi Pembayaran

Lainnya

Tentang Kami

Taman Nasional Gunung Palung, Keanekaragaman Hayati yang Melimpah

03 Jul 2020

Dilihat : 1366

Taman Nasional Gunung Palung, Keanekaragaman Hayati yang Melimpah

Rumahkomunitas.com - Apakah kamu pernah mendengar berita yang mengulas tentang kebakaran hutan yang terjadi di Pekanbaru? Jika iya, kamu harusnya ikut prihatin dengan kerusakan alam yang diakibatkan karena hutan kurang dilestarikan.

Sumber : Instagram @wahyumulyadiii

Hutan yang masih terjaga kelestariannya merupakan dampak dari perbuatan manusia yang selalu merawat alam. Kondisi hutan yang masih alami dan bersih harus kita jaga dengan cara ikut berpartisipasi di dalam melestarikan hutan. Kamu bisa memulai dari hal kecil dengan cara tidak sembarangan mencabut tanaman yang baru bersemi ketika melakukan eksplorasi di dalam hutan.

Kali ini kita akan membahasa taman yang menyerupai hutan yang berada di Ketapang dan Kayong Utara, Kalimantan Barat. Hutan ini bernama Taman Nasional Gunung Palung. Daripada penasaran langsung aja kita bahas dengan ulasan berikut.

Taman Terlengkap di Indonesia

Taman Nasional Gunung Palung adalah salah satu taman terlengkap yang ada di Indonesia. Taman nasional ini berada di ketinggian 900 - 1.116 mdpl. Taman ini diresmikan pada 24 Maret 1990. Taman yang memiliki luas 90.000 hektar ini merupakan kawasan pelestarian alam yang memiliki keanekaragaman hayati dan memiliki nilai yang cukup tinggi. Beberapa keanekaragaman tersebut adalah hutan mangrove, rawa gambut, hutan rawa, hutan pamah tropika, hutan rawa air tawar dan hutan pegunungan yang berkabut.

Sumber : Instagram @indonesian_wonderfulll

Kurang lebih 65% kawasan hutan ini masih berupa hutan primer yang tidak terganggu oleh aktivitas manusia dan memiliki banyak komunitas tumbuhan dan satwa liar.

Taman nasional ini merupakan tempat habitat bagi 2.200 ekor Bekantan. Taman nasional ini juga merupakan satu-satunya kawasan hutan tropika yang terluas dan terbaik di Kalimantan.

Sumber : Instagram @indonesiantrekker

Kawasan ini ditumbuhi jelutung, damar, rengas, kayu ulian, ara pencekik, tumbuhan obat dan masih banyak lagi. Kawasan ini memiliki iklim tropis dengan curah hujan 3.000 mm / tahun dan memiliki suhu udara diantara 25.5% - 35% C.

Di Taman Nasional Gunung Palung juga terdapat kurang lebih 190 jenis burung dan 35 jenis mamalia yang memiliki peran sebagai pemencar biji tumbuhan di hutan. Jadi kemungkinan sebagian besar burung yang terdapat di Kalimantan Barat ada di taman nasional ini.

Beberapa fasilitas yang tersedia di taman nasional ini antara lain adalah pondok jaga, pos jaga, stasiun penelitian, menara pandang, jalan setapak dan masih banyak lagi. Taman nasional ini juga memiliki banyak objek wisata untuk dikunjungi antara lain Bukit Lubang dan Pantai Pulau datok.

Rute Menuju Taman Nasional Gunung Palung

Penerbangan dari Jakarta menuju ke bandara Pontianak memerlukan waktu kurang lebih 75 menit. Dari bandara Pontianak kamu akan menempuh perjalanan selama1 jam untuk mencapai bandara Ketapang. Setelah tiba di Ketapang, maka kamu harus melakukan perjalanan darat dengan waktu kurang lebih 2 jam untuk menuju ke Sukadana.

Sumber : Instagram @wahyumulyadiii

Sukadana sendiri merupakan pintu masuk untuk menuju ke kawasan taman nasional. Jika kamu berjiwa petualang yang tinggi, maka kamu bisa berjalan kaki selama 5 jam melalui hutan lebat untuk sampai ke jantung Gunung Palung. Kamu juga bisa menaiki perahu tradisional dengan waktu kurang lebih 8 jam.

Dipterocarpaecae Tumbuh Subur Di Taman Nasional Gunung Palung

Salah satu spesies klimaks yang sangat penting dan dapat dijumpai di TNGP adalah pohon Dipterocarp. Di mana tanaman ini secara ekologi memiliki nilai yang sangat tinggi. Durian merupakan salah satu contoh dari buah Dipterocarp.

Sumber : Instagram @thisgenef4

Di tempat ini terdapat banyak spesies dari keluarga Dipterocarp yang tumbuh bersamaan dan membentuk spesies yang unik. Spesies tersebut hanya akan dijumpai di taman nasional ini. Di Filipina jenis spesies ini sudah hampir punah karena dilakukan penebangan masal oleh penduduk Filipina. Mungkin saja spesies Dipterocarp yang berada di kawasan Taman Nasional Gunung Palung ini juga akan punah jika tidak dilindungi.

Spesies Dipterocarp ini akan berbuah secara bersamaan setiap 2 - 20 tahun. Satu pohonnya biasanya akan menghasilkan 4 juta bunga dan 120.000 buah.

Keanekaragaman yang ada di Taman Nasional Gunung palung memang luar biasa. Dengan banyaknya keanekaragaman ini, maka pemerintah harus berupaya untuk terus melestarikan taman nasional ini. Jika kamu sudah siap mengeksplor taman nasional ini, maka jangan lupa nikmati keindahannya dan abadikan momennya.

Original Artikel Oktaviana Devi

Artikel Original Hanya Milik Wisato

Sumber : Wisato.id


04 41 30
Jam Menit Detik
Logo Rumah Komunitas
Chat With 6281222086355