DISKON HINGGA 60% + EXTRA DISKON 10% UNTUK ORDER HARI INI

Konfirmasi Pembayaran

Lainnya

Tentang Kami

Artikel Tentang Kehidupan

24 Jan 2020

Dilihat : 752

Artikel Tentang Kehidupan

          Rumahkomunitas.com - Hidup adalah perjalanan dari satu kutub ke kutub lainnya, dan kesempurnaan hidup adalah tujuan akhir dari kehidupan yang tidak sempurna ini. Fitrah manusia tidak bisa menerima kalau akhir perjalanan hidupnya sama seperti hewan, yakni lahir, hidup, mati dan kemudian selesai. Fitrah manusia ingin agar hidupnya lebih bermakna, ingin agar perjuangan dalam hidupnya ini tidak berakhir dengan sia-sia.

         Ketika kita menelisik lebih jauh ke dalamperjalanan hidup kita, kita melihat bahwa keinginan diri eksternal kita adalah satu-satunya yang kita ketahui, sementara kita tidak mengetahui kebutuhan diri sejati, yakni kebutuhan batin kita.

         Kita tahu bahwa kita menginginkan makanan dan pakaian yang baik, kehidupan yang nyaman dan menyenangkan, mendapatkan kehormatan, dan segala cara untuk kepuasan ego kita, dan kesemuanya ini kelihatannya seperti satu-satunya keinginan kita yang tampak jelas. Namun itu semua tidak selalu menyertai kita.

         Lalu kita berpikir bahwa apa yang kita punya hanya sedikit dan mungkin dibutuhkan lebih banyak lagi untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan kita, tetapi setelah diperbanyak tetap saja masih kurang. Bahkan andaikata alam semesta berada dalam genggaman kita, tetap saja tidak bisa memuaskan keinginan kita.

         Makna hidup, itulah yang menjadi kata kunci eksistensi manusia. Makna hidup itulah yang membedakan manusia dari makhluk lainnya. Allah menciptakan manusia tidak untuk kesia-siaan, setiap manusia akan kembali kepadaNya untuk dimintai pertanggungjawaban ketika menjalani hidup di dunia. 

         Dengan demikian, keyakinan akan adanya kehidupan akhirat memberikan dimensi spiritualisme dan idealisme kepada orang yang beriman dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Sebaliknya orang yang tidak beriman memaknai hidupnya hanya dalam dimensi materialisme dan pragmatisme. Segala sesuatu diukur dengan keuntungan materi dan diorientasikan kepada kemanfaatan segera atau sesaat.

        Berbeda dengan orang beriman yang mengorientasikan hidupnya ke masa depan yang jauh, yaitu akhirat. Ia sadar sepenuhnya bahwa tidak semua yang diusahakan dan diperjuangkannya dalam hidup ini bisa tercapai. Tetapi ia tidak kecewa dan ridha karena yakin bahwa perjuangannya tidak sia-sia, semua ada imbalannya nanti. Sekian tulisan tentang perjalanan hidup manusia, semoga bermanfaat untuk anda semua dan dapat membuat diri anda lebih menghargai dan memanfaatkan kesempatan hidup dengan sebaik mungkin.

https://jagad.id/perjalanan-hidup-manusia/


04 41 30
Jam Menit Detik
Logo Rumah Komunitas
Chat With 6281222086355